Kamis, 24 Maret 2016

LAPORAN IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
Disusun Oleh :
Nama                               : Suman Maruli Tua.M
NPM                                : E1G013068
Prodi                                : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok                        : 1 (Satu)
Hari / jam                         : Rabu / 12:00-13:40
Tanggal                            :  10 Desember 2014
Ko-Ass                            : 1. Rohmat Fauzi
                                          2. Weka M Bangun
Dosen                              : 1. Hasan B. Daulay, Drs., MS
                                          2. Devi Silsia, Dra., M.Si
                                          3. Fitri Electrika Dewi S., STP, M.Sc
Objek Praktikum             : IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN



LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Pada sebagian besar jaringan tubuh, protein merupakan komponen terbesar setelah air. Beberapa fungsi protein adalah sebagai katalisator (enzim), pengangkut dan penyimpanan, penyebab gerakan, pendukung sistem kekebalan, pembentuk dan transmisi implus saraf, pengontrol pertumbuhan dan deferensasi, pendukung kekuatan struktural, dan lain-lain.  Protein ini disusun oleh asam-asam amino yang juga  mempunyai peranan penting dalam metabolisme zat hidup.
Asam amino merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsi amino (- NH2) dan asam karboksilat (-COOH) pada molekul yang sama. Asam amino merupakan monomer yang menyusun polimer-polimer pada protein. Asam amino dapat mengalami proses hidrilisis yang menghasilkan hidrolisat protein. Hidrolisat protein didefinisikan sebagai protein yang mengalami degradasi hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa campuran beberapa hasil. Fungsi Hidrolisat Protein dapat sebagai penyedap atau sebagai intermedia untuk isolasi dan memperoleh asam amino secara individu atau dapat pula untuk pengobatan yaitu sebagai diet untuk penderita pencernaan.
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa secara umum ada tiga gugus yang reaktif pada asam amino yaitu gugus karboksil, gugus amino, dan gugus rantai samping. Ketiga gugus ini dapat diidentifikasi melalui uji spesifik, diantaranya adalah dengan melalui tes ninhydrin, dan sebagainya. Akan tetapi, selain uji spesifik berdasarkan ciri khas reaksi kimianya, asam amino dapat pula diidentifikasi bahkan dipisahkan dengan beberapa metode. Berdasarkan teori inilah, maka melakukan percobaan ini untuk mengaplikasikan, membuktikan dan menguji kebenaran dari teori tersebut agar dapat lebih mudah untuk dipahami dan dipelajari.


1.2   Tujuan
·         Mengetahui unsur-unsur utama penyusun protein.
·         Membuktikan adanya molekul-molekul peptida dari protein.
·         Membuktikan adanya asam amino bebas pada protein.
·         Membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan atau fenil alanin yang terdapat dalam protein.

























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein adalah makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel hidup dan merupakan 50% atau lebih berat kering sel. Protein ditemukan dalam semua sel dan semua bagian sel. Protein juga amat bervariasi, ratusan jenis yang berbeda dapat ditemukan dalam satu sel. Semua protein, baik yang berasal dari bakteri yang paling tua atau yang berasal dari bentuk kehidupan tertinggi, dibangun dari rangkaian dasar yang sama dari 20 jenis asam amino yang berikatan kovalen dalam urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino mempunyai rantai samping yang khusus, yang memberikan sifat kimia masing-masing individu, kelompok 20 molekul unit pembangun ini dapat dianggap sebagai abjad struktur protein.Yang paling istimewa adalah bahwa sel dapat merangkai ke-20 asam amino dalam berbagai kombinasi dan urutan, menghasilkan peptida dan protein yang mempunyai sifat-sifat dan aktivitas berbeda.Dari unit pembangun ini organisme yang berbeda dapat membuat produk-produk yang demikian bervariasi, seperti enzim, hormon, lensa protein pada mata, bulu ayam, jaring laba-laba, dan sebagainya (Lehninger, 1988).
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Dari rumus umum tersebut dapat dilihat bahwa atom karbon α ialah atom karbon asimetrik, kecuali bila R ialah atom H. Oleh karena itu asam amino juga memiliki sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi atau aktivitas optik. Rumus molekul dapat digambarkan dengan model bola atau batang dengan rumus proyeksi Fischer. Oleh karena atom karbon itu asimetrik, maka molekul asam amino mempunyai dua konfigurasi D dan L. Hal ini dapat dibandingkan dengan konfigurasi molekul monosakarida (Poedjiadi, 1994).
Ninhidrin merupakan reagen yang berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan.Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino, menghasilkan zat warna ungu (Hart, 2003).
BAB III
METODOLOGI
3.1              Alat dan bahan
Alat :


o   Tabung reaksi
o   Penjepit tabung reaksi.
o   Rak tabung reaksi
o   Cawan porselen
o   Gelas obyek
o   Alat pemanas
o   Pipet tetes
o   Sikat tabung reaksi
o   Labu ukur


Bahan :


o   Larutan NaOH 10%
o   Larutan CuSO4 0,5%
o   Pereaksi ninhidrin 0,1%
o   HNO3
o   Pereaksi millon
o   Pb-asetat 5%
o   HCl pekat
o   Sampel(albumin telur, kasein, ekstrak daging, ekstrak kacang hijau)



3.2              Cara kerja
A. Uji adanya unsur C, H, dan O
1.      Memasukkan 1 ml albumin telur ke dalam cawan porselin.
2.      Meletakan kaca obyek diatasnya, kemudian memanaskannya.
3.      Memperhatikan adanya pengembuan pada gelas obyek, yang menunjukan adanya hidrogen (H) dan oksigen (O).
4.      Mengambil gelas obyek, lalu mengamati bau yang terjadi. Bila tercium bau rambut terbakar, berarti mengandung unsur Nitrogen (N).
5.      Bila terjadi pengarangan, berarti ada atom karbon (C).
6.      Mengulangi percobaan dengan menggunakan sampel lain.
B. Uji adanya atom N
1.      Memasukkan 1 ml larutan alnumin telur ke dalam tabung eaksi.
2.      Menambahkan 1 ml NaOH 10% kemudian panaskan.
3.      Memperhatikan bau ammonia yang terjadi.
4.      Terbentuknya bau amonia dan kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukan adanya N.
5.      Mengulangi percobaan dengan menggunakan sampel yang lain.
C. Uji adanya atom S
1.      Memasukkan 1 ml larutan alnumin telur ke dalam tabung reaksi.
2.      Menambahkan 1 ml NaOH 10 %, kemudian memanaskannya.
3.      Menambahkan 4 tetes larutan Pb-asetat 5 %.
4.      Bila larutan menghitam, berarti PbS terbentuk. Kemudian menambahkan 4 tetes HCl pekat dengan hati-hati.
5.      Memperhatikan bau khas belerang dari belerang yang teroksidasi.
6.      Mengulangi percobaan menggunakan sampel yang lain.
D. Uji biuret
1.      Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing diisi dengan larutan albumin, kasein ekstrak daging dan ekstrak kacang hijau sebanyak 2 ml.
2.      Menambahkan pada setiap tabung 1ml NaOH 10% dan 3 tetes CuSO4 0,5%
3.      Mencampur dengan baik.
4.      Mengamati perubahan yang terjadi.
E. Uji ninhidrin
1.      Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing diisi dengan larutan albumin, kasein, ekstrak daging dan ekstrak kacang hijau sebanyak 2ml.
2.      Menambahkan pada setiap tabung 5 tetes pada pereaksi ninhidrin.
3.      Kemudian memanaskannya diatas penangas air hingga mendidih selama 5 menit.
4.      Mengamati perubahan warna yang terjadi.
F. Uji Xanoprotein
1.      Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing diisi dengan larutan albumin, kasein, ekstrak daging, dan ekstrak kacang hijau sebanyak 2 ml.
2.      Menambahkannya pada setiap tabung 1 ml HNO3 pekat. Memperhatikan adanya endapan putih yang terbentuk.
3.      Kemudian memanaskannya selama 1 menit dan mengamati terbentuknya warna kuning.
4.      Selanjutnya mendinginkannya dibawah air kran, lalu menambahkan NaOH 10% setetes demi setetes melalui dinding tabung hingga terbentuk lapisan.
5.      Memperhatikan perubahan warna yang terjadi. Reaksi positif bila pada perbatasan antara protein dan NaOH terbentuk warna jingga.
G. Uji Millon
1.      Menyediakan 4 tabung reaksi yang bersih, lalu masing-masing diisi dengan larutan albumin, kasein, ekstrak daging, ekstrak kacang hijau sebanyak 2 ml.
2.      Menambahkan pada setiap tabung 1 ml pereaksi millon.
3.      Kemudian memanaskan campuran ini, mungkin terbentuk endapan kuning.
4.      Selanjutnya mendinginkannya dibawah air kran, lalu menambahkan 1 tetes larutan NaNO 2 1%.
5.      Memanaskan lagi endapan atau larutannya akan menjadi merah.













BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
A. Uji Adanya Unsur C,H,O

NO

Zat Uji
Hasil Pengamatan(+/-)
Pengembunan
(H dan O)
Pengarangan
(C)
Bau rambut terbakar (N)
1
Susu / Kasein
+
-
-
2
Putih Telur
+
-
-
3
Ekstrak Kacang Hijau
+
+
+
4
Kaldu Ayam
+
-
-

B. Uji Adanya Atom N
NO
Zat Uji
Hasil pengamatan (+/-)
Bau amoniak (N)
1
Susu / Kasein
+
2
Putih Telur
+
3
Ekstrak Kacang Hijau
+
4
Kaldu Ayam
-
                                                                                                                                       
C. Uji Adanya Atom S

No

Zat Uji
Hasil Pengamatan
PbS
Belerang (S)
1
Susu / Kasein
+
+
2
Putih Telur
+
+
3
Ektrak Kacang Hijau
-
+
4
Kaldu Ayam
-
-

D. Uji Adanya Biuret
NO
Zat Uji
Hasil uji biuret
Polipeptida
1
Susu / Kasein
Terbentuk warna ungu
+
2
Putih Telur
Terjadinya perubahan warna setelah ditambah NaOH 10 % dan 3 tetes CuSO4 0,5 %

+
3
Ekstrak Kacang Hijau
Tidak berubah warna ungu tetapi warna coklat
-
4
Kaldu Ayam
Tidak mengandung protein, karena tidak mengalami perubahan warna
-
           

E. Uji Ninhidrin
NO
Zat Uji
Hasil uji ninhidrin
Asam amino bebas
1
Susu / Kasein
Terbentuk warna biru
+
2

Putih Telur
Dipanaskan ada endapan biru ke ungu dan setelah ditambah 5 tetes peraksi Ninhidrin

+
3
Ektrak Kacang Hijau
Menghasilkan warna kuning setelah dipanaskan
+
4
Kaldu Ayam
Warna kaldu berubah menjadi jingga, tidak mengandung protein
-

F. Uji Xanoprotein

NO

Zat Uji

Hasil uji Xanoprotein
Tirosin/triptofan/fenil alanine (+/-)
1
Susu / Kasein
Terbentuknya warna jingga, antara protein dan NaOH
+

2

Putih Telur
Adanya endapan putih yang dipanaskan berubah menjadi warna jingga dan kembali kuning setelah ditetesi NaOH 10 %


+

3

Ektark Kacang Hijau
Terbentuk warna kuning, ada endapan putih dan berubah warna jingga setelah ditetesi NaOH 10 %

+

4

Kaldu Ayam
Tidak ada endapan putih, dipanaskan warna berubah menjadi kuning dan berubah warna jingga setelah ditetesi NaOH 10 %

-

G. Uji Millon

NO

Zat Uji

Hasil uji millon
Tirosin.triptofan
(+/-)
1
Susu / Kasein
Terbentuknya endapan atau larutan bewarna merah
+

2
Putih Telur
Peraksi millon terdapat endapan kuning dan warna berubah menjadi merah ketika ditetesi NaNO2

+

3
Ekstak Kacang Hijau
Dipanaskan ada endapan kuning dan berubah warna merah ketika ditetesi NaNO2

+

4
Kaldu Ayam
Dipanaskan tidak ada endapan kuning dan berubah warna merah ketika ditetesi NaNO2

-

4.2 Pembahasan
            Protein merupakan komponen utama dalam semua sel hidup baik tumbuhan maupun hewan. Pada praktikum yang berjudul Identifikasi Asam Amino dan Protein dengan tujuan agar praktikan mengetahui unsur-unsur utama penyusun protein, mampu membuktikan adanya molekul-molekul peptid, asam amino bebas, asam amino tirosin, triptofan atau fenil alanin pada protein. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, penjepit tabung reaksi, rak tabung reaksi, cawan porselin, gelas objek, alas pemanas, pipet tetes, sikat tabung peraksi serta labu ukur sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah larutan NaOH 10 %, larutan CuSO4 0,5 %, pereaksi ninhidrin 0,1 %, HNO, pereaksi millon, Pb-asetat 5 %, HCl pekat, sampel ( susu / kasein, putih telur, ekstrak kacang hijau, kaldu ayam). Reaksi warna protein terdapat empat yaitu: reaksi biuret (ungu), reaksi xhantoprotein (kuning), reaksi ninhidrin (biru), reaksi millon (endapan putih) sedangkan pelaksanaan percobaan untuk mencapai tujuan terbagi menjadi enam yaitu: uji adanya unsur C,H dan O, uji adanya N, ujia adanya atom S, Uji biuret, uji ninhidrin, uji xhantoprotein dan uji millon. Praktikan melakukan setiap uji percobaan dengan mengunakan satu sampel yang dibagi sesuai pembagian yang diberikan oleh pembimbing praktikum sehingga setelah uji percobaan dilakukan maka praktikan melakukan pertukaran data sesuai sampel yang diuji oleh masing-masing kelompok.
            Pada percobaan pertama yaitu menguji adanya unsur C, H dan O pada keempat sampel dengan memasukkan albumin telur kedalam cawan porselin dan meletakkan kaca objek pada bagian atas untuk dilakukan pemanasan. Pada keempat sampel ternyata mengandung Hidrogen (H) dan Oksigen (O), lalu praktikan mengambil gelas objek dan hanya pada sampel ekstak kacang hijau terdapat bau rambut terbakar yang berarti sampel ini mengandung Nitrogen (N). Pada sampel yang mengandung Nitrogen ini terjadi juga pengarangan yang berarti menunjukkan bahwa sampel mengandung unsur Karbon (C). Hasil yang kami dapatkan pada percobaan ini sesuai dengan yang ada di literature.
            Pada percobaan kedua yaitu uji adanya unsur N pada keempat sampel dengan memasukkan 1 ml alnumin telur kedalam tabung reaksi dan menambahkan 1 ml NaOH 10 % untuk dilakukan pemanasan. Pada percobaan ini terdapat kekurangan alat yaitu kertas lakmus merah yang dimana dipergunakan untuk menguji uap yang teah dipanaskan tadi, sehingga praktikan hanya melakukan pengujian melalui indra penciuman dengan memperhatikan bau amoniak (N) yang terbentuk sehingga dalam percobaan ini hanya sampel kaldu ayam yang tidak tercium adanya bau amoniak (N) dan secara keseluruhan dari keempat sampel adalah mengandung atom N kecuali pada sampel kaldu ayam. Hasil yang kami dapatkan pada percobaan ini sesuai dengan yang ada di literature.
            Pada percobaan ketiga yaitu uji adanya atom S pada keempat sampel dengan memasukkan 1 ml larutan alnumin telur kedalam tabung reaksi dan menambahkan 1 ml NaOH 10 % untuk dilakukan pemanasan. Pada pemanasan dilakukan penambahan 4 tetes larutan Pb-asetat 5 % sehingga larutan pada sampel susu / kasein dan putih telur menjadi menghitam yang berarti terbentuk PbS dan setelah penambahan 4 tetes HCl pekat maka terbentuk bau khas belerang pada sampel susu / kasein, putih telur, dan ekstrak kacang hijau sehingga secara keseluruhan pada keempat sampel mengandung atom S kecuali pada sampel kaldu ayam. Hasil yang kami dapatkan pada percobaan ini sesuai dengan yang ada di literature.
            Pada percobaan keempat yaitu uji biuret pada keempat sampel dengan memasukkan larutan albumin, kasein, ekstrak kacang hijau serta kaldu ayam pada 4 tabung reaksi bersih dan menambahkan pada setiap tabung reaksi 1 ml NaOH 10 % serta 3 tetes CuSO4 0,5 % yang kemudian mencampurnya dengan merata. Pada percobaan ini, sampel susu / kasein dan putih telur terdapat polipeptida sedangkan pada sampel ekstrak kacang hijau dan kaldu ayam tidak terjadi perubahan warna. Hasil yang kami dapatkan pada percobaan ini sesuai dengan yang ada di literature.
            Pada percobaan kelima yaitu uji ninhidrin pada keempat sampel dengan memasukkan luratan albumin, kasein, ekstrak kacang hijau serta kaldu ayam sebanyak 2 ml pada 4 tabung reaksi bersih dan menambahkan 5 tetes pereaksi ninhidrin disetiap tabung. Pemanasan dilakukan diatas air hingga mendidih selama 5 menit dan ternyata pada hasil ninhidrin yang didapat menunjukkan bahwa pada sampel kaldu ayam tidak terdapat asam amino bebas sehingga secara keseluruhan pada keempat sampel mengandung asam amino bebas kecuali apada sampel kaldu ayam. Hasil yang kami dapatkan pada percobaan ini sesuai dengan yang ada di literature.
            Pada percobaan keenam yaitu uji xhantoprotein pada keempat sampel dengan memasukkan larutan albumin, kasein, ekstrak kacang hijau serta kaldu ayam sebanyak 2 ml kedalam 4 tabung reaksi bersih dan menambahkan 5 tetes pereaksi ninhidrin pada setiap tabung reaksi. Pemanasan dilakukan diatas penangas air hingga mendidih selama lima menit dan ternyata pada hasil uji xhantoprotein yang didapat menunjukkan bahwa pada sampel kaldu ayam tidak terdapat tirosin/ triptifon/ fenil alanin sehingga secara keseluruhan pada keempat sampel mengandung tirosin/ triptifon/ fenil alanin kecuali pada sampel kaldu ayam. Hasil yang kami dapatkan pada percobaan ini sesuai dengan yang ada di literature.
            Pada percobaan ketujuh yaitu uji millon pada keempat sampel dengan memasukkan larutan albumin, kasein, ekstrak kacang hijau serta kaldu ayam sebanyak 2 ml kedalam 4 tabung reaksi bersih dan menambahkan 1 ml pereaksi millon pada setiap tabung. Pemanasan dilakukan sehingga membentuk endapan kuning sehingga dilakukan pendinginan dibawah kran air dan penambahan 1 tetes larutan NaNO 1 % yang kemudian dipanaskan lagi sehingga larutan menjadi merah kecuali pada kaldu ayam. Pada percobaan ini secara keselurahan sampel mengandung torofin, tirftofan kecuali pada sampel kaldu ayam. Hasil yang kami dapatkan pada percobaan ini sesuai dengan yang ada di literature.
            Pada setiap percobaan dapat disimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan praktikan mendapatkan hasil yang sesuai atau benar karena sesuai dengan hasil yang ada pada literature-literature yang menjadi panduan panduan bagi praktikan.









BAB V
PENUTUP
6.1              Kesimpulan
Ø  Unsur-unsur utama penyusun protein adalah unsur Karbon, Hidrogen, Oksigen dan Nitrogen.
Ø  Adanya molekul-molekul peptida dari protein dapat ditemukan pada percobaan uji biuret yang dimana pada sampel susu / kasein, putih telur dan ekstrak kacang hijau terdapat molekul-molekul tersebut.
Ø  Adanya asam amino bebas pada protein dapat ditemukan pada percobaan uji ninhidrin yang dimana pada sampel susu / kasein, putih telur dan ekstrak kacang hijau terdapat asam amino bebas tersebut.
Ø  Adanya asam amino tirosin, triptifan atau fenil alanin dapat ditemukan pada percobaan uji xhantoprotein yang dimana pada sampel susu / kasein, putih telur dan ekstrak kacang hijau terdapat asam amino tirosin dan triptofan tersebut.


6.2              Saran
Saran Saya pada praktikum yang telah dilaksanakan ialah hendaknya pihak laboratorium menyediakan alat-alat yang diperlukan praktikan saat praktikum karena akan terasa sulit atau cenderung sukar ketika alat itu tidak ada sehingga kekurangan itu merugikan praktikan dan pembimbing praktikum. Seperti praktikum ini yang tidak tersedianya kertas lakmus merah yang membuat praktikan sukar untuk menentukan hasil dari percobaan yang telah dilakukan praktikan.




DAFTAR PUSTAKA
Hart. 2003. Kimia Organik Edisi Kesebelas, diterjemahkan oleh Suminar Setiati Achmadi. Erlangga : Jakarta.
Lehninger. 1995. Dasar-dasar Biokimia jilid I, diterjemahkan oleh Maggy Thenawidjaya. Erlangga : Jakarta.
Poedjiadi. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press : Jakarta.

















JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
A. asam amino alfa :
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α).
B. Ikatan Peptida :
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon pada gugus karboksil suatu molekul berbagi elektron dengan atom nitrogen pada gugus amina molekul lainnya.Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kondensasi, hal ini ditandai dengan lepasnya molekul air ketika reaksi berlangsung.Hasil dari ikatan ini merupakan ikatan CO-NH, dan menghasilkan molekul yang disebut amida.Ikatan peptida ini dapat menyerap panjang gelombang 190-230 nm.

2. Jelaskan perbedaan polipeptida dengan protein!
Polipeptida merupakan rangkaian asam amino .Polipeptida dibentuk menjadi protein structural dan fungsional sel. Sedangkan protein adalah komponenen utama semua sel hidup yang berfungsi sebgai pembentuk struktur sel yang menghasilkan hormon, enzim dam lain-lain.

3. Apakah reaksi ninhidrin dapat di gunakan untuk menentukan asam amino secara kuantitas?
ya, karna pemanasan dengan ninhidrin berlebih akan menghasilkan produk bewarna ungu pada semua asam amino yang mempunyai gugus a- amino bebas.

4. Tulis klasifikasi asam amino beserta contohnya?
 Diklasifikasikan berdasar gugus R (rantai samping).
·                     Asam amino non  polar (Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin)
·                     Asam amino polar (Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutamin)
·                     Asam amino aromatik (Fenilalanin, tirosin dan triptofan )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar