Kamis, 24 Maret 2016

LAPORAN UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Disusun Oleh :
Nama                               : Suman Maruli Tua.M
NPM                                : E1G013068
Prodi                                : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok                        : 1 (Satu)
Hari / jam                         : Rabu / 14:00 – 15:40
Tanggal                            :  07 Mei 2014
Dosen                              : Syafnil, Drs,. M.Si
Objek Praktikum             : UJI MOLEKUL KIMIA HAYATI




LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari tentu tidak bisa lepas dari makanan-makanan yang kita konsumsi. Karbohidrat dan protein adalah asupan yang setiap hari masuk paling banyak kedalam tubuh Kita. Tanpa karbohidrat maupun protein kita bisa saja hidup, tetapi asupan gizi bagi diri kita sangatlah kurang. Nasi, tepung dan singkong merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam karbohidrat di muka bumi ini. Telur, daging dan susu juga sama merupakan beberapa macam dari sekian banyak macam protein di muka bumi ini. Bidang karbohidrat sangat luas yang dapat disederhanakan melalui pengelompokan kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Ada beberapa reaksi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya senyawa karbohidrat. Kebanyakan reaksi pengenalan karbohidrat dilakukan dengan adanya larutan pekat dari asam kuat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hidrolisis beberapa polisakarida dan asam kuat juga dapat bereaksi dengan larutan yang mengandung monosakarida menghasilkan furfural dan turunannya. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan peptida. Protein terdapat dalam semua jaringan hidup baik hewan maupun tumbuhan. Untuk mengetahui terdapatnya protein pada bahan makanan adalah dengan melakukan uji freaksi warna seperti uji buret, xantoprotein, millon, ninhidrin dan uji sakaguchi.
Bagi orang awam mungkin saja mereka tidak mengetahui asupan apa yang mereka makan setiap hari, sehingga sering ditemukannya dikalangan masyarakat yang tidak mengetahui tentang karbohidrat, protein dan vitamin. Maka dari itu dengan adanya praktikum kimia yang membahas Uji molekul kimia hayati, Kita yang sebelumnya tidak tahu akan menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu tentang kandungan yang terdapat dalam makanan yang Kita konsumsi  dikehidupan sehari-hari.
1.2  Tujuan
Mahasiswa mampu :
·         Menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat, protein dan lemak.
·         Menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya.
·         Melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karbohidrat merupakan senyawa-senyawa yang memiliki rumus umum Cn(H2O)n, dengan harga n selalu dua kali jumlah atom O, seperti pada molekul air sehingga senyawa ini seolah-olah merupakan hidrat suatu karbon. Itulah sebabnya senyawa-senyawa tersebut diberi nama karbohidrat. Karbohidrat merupakan suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Kata sakarida berasal dari kata arab yaitu “sakkar” yang artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan sebagai suatu pilihidroksidalheda atau suatu polihidroksiketon atau senyawa yang pada hidrolisis menghasilkan senyawa itu. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh adalah sebagai sumber energy. Selain sebagai sumber energy, senyawa-senyawa karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industry misalnya pembuatan serat pakaian, kertas, film, industrin fermentasi dsg. Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya. Tumbuhan membentuk karbohidrat melalui fotosintesis, jadi energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat sebenarnya berasal dari matahari (Fessenden, 1986).
Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dapat digolongkan menjadi :
A. Monosakarida
Yaitu karbohidrat yang paling sederhana, yang tidak dapat diuraikan atau dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sifat – sifat monosakarida :
Berupa zat padat yang berwarna putih, Mudah larut dalam air,Larutannya bersifat potis aktif, yaitu atom C mengikat 4 atom C lain yang berbeda. Larutannya bereaksi positif dengan pereaksi fehling, atau pereaksi benedick ataupun dengan pereaksi tollens. Monosakarida yang paling penting adalah sebagai berikut : Glukosa : disebut juga guka anggur (karena terdapat dalam gula anggur) dan gula darah (karena terdapat dalam darah). Fruktosa : gula yang paling manis yang merupakan komponen utama dari madu. Galaktosa : aldeheksosa
B. Disakarida
Terbentuk dari dua molekul monosakarida, dimana ikatan yang menghubungkan unit-unit monosakarida dalam disakarida disebut glukosida. Disakarida yang penting adalah sebagai berikut : Sukrosa : terdiri dari suatu molekul glukosa dan suatu molekul fruktosa, glukosa tidak direduksi pereaksi fehling, benedick maupun pereaksi tollens. Maltosa : terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dari hidrolisis amilum dengan pengaruh enzim atau asam. Laktosa : terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Derajat kemanisan monosakarida dan disakarida adalah sebagai berikut : Fruktosa > Glukosa > Galaktosa Maltosa > Laktosa
C. Polisakarida
Merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang penting adalah sebagai berikut :
Amilum : disebut juga pati yaitu polisakarida yang terdapat dalam tumbuhan dan merupakan hasil dari fotosintesis. Glikogen : yaitun polisakarida yang terdapat pada manusia dan hewan. Glikogen sering disebut juga gula darah. Selulosa : yaitu bagian terbesar dari frutosa.yang merupakan hasil dari fotosintesis dan digunakan oleh tumbuhan untuk membangun sel-sel tubuhnya seperti pembentukan kayu dan batang. Amilum dapat dicerna oleh manusia sedangkan selulosa tidak dapat dicerna karena manusia tidak memiliki enzim didalamn tubuhnya untuk mencerna selulosa tersebut, tetapi sebagian hewan dapat mencerna karena hewan tersebut memiliki enzim untuk mencernanya (Charles, 1999).
            Protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino. Struktur molekul protein tersusun dari asam-asam amino yang digabungkan oleh ikatan peptida. Ikatan peptida adalah ikatan yang mengkaitkan dua molekul asam amino atau ikatan yang menggabingkan dua molekul monopeptida dimana senyawa yang terbentuk disebut dipeptida. Ikatan peptida : O H – C – H –. Fungsi dari protein adalah : Sebagai zat pembangun dimana dalam hal ini pembangunan maksudnya adalah penyusun utama di dalam tubuh manusia yang diartikan karena penyusun utama dari DNA adalah protein yang di wakilkan dengan polisakarida Berperan dalam pembentukan sel-sel baru karena di sel-sel baru sangat mengharapakan sumber-sumber energy yang terbaik dan selalu di dukung dengan protein karena penyusun sel yang terbaru adalah protein, dan mengganti sel-sel yang rusak. Sebagai sumber tenaga, sumber tenaga yang sangat besar dan diadakan karena adanya kebutuhan akan energi di dalam tubuh manusia (Harold, 1983).





BAB III
METODOLOGI

3.1              Alat dan bahan
Alat


·         Botol semprot
·         Gelas piala 100 ml
·         Gelas ukur 10 ml dan 25 ml
·         Pipet tetes
·         Erlenmeyer 250 ml
·         Tabung reaksi + rak
·         Penjepit tabung reaksi
·         Pipet volume 5 ml
·         Penanagas air
·         Gelas piala 100 ml / 500 ml
·         Kompor listrik / kompor gas


Bahan


·         Reagnen ninhidrin
·         NaOH 10 M
·         a-naftol
·         Etanol
·         Aquades
·         Air bromin
·         HNO3
·         Reagnen million
·         NaNO2 0,15 M
·         CuSO4
·         Glukosa
·         Fruktosa
·         Sukrosa
·         Amilum
·         Madu
·         Reagen mollisch
·         H2SO4
·         Fehling A
·         Fehling B


3.2              Cara kerja
3.2.1        Uji karbohidrat
3.2.1.1 Uji Molisch
·         Menyediakan  5 buah tabung reaksi bersih dan kering.
·         Ke dalam  masing-masing tabung menambahkan :
Tabung I           : Ditambah 2 ml glukosa 2 %
Tabung II          :Ditambah 2 ml fruktosa 2 %
Tabung III        : Ditambah 2 ml sukrosa (gula tebu) 2 %
Tabung IV        : Ditambah 2 ml larutan kanji ( amilum) 2 %
Tabung V          : Ditambah 2 ml madu 50 % dalam air.
·         Ke dalam masing-masing tabung menambahkan 2 tetes reagen molisch (10 % α-naftol dalam etanol).
·         Selanjutnya, dengan hati-hati menambahkan 2 ml H2SOmelalui dinding tabung reaksi, sehingga terbentuk suatu lapisan dalam tabung.
·         Mengamati  perubahan yang terjadi.
3.2.1.2 Uji Fehling
·         Mengambil  1 buah tabung reaksi, diisi dengan air suling.
·         Menambahkan  1 ml larutan fehling A dan 1 ml fehling B ke dalam tabung reaksi yang lain.
·         Mencampurkan  tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua.
·         Membagi  larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi).
·         Selanjutnya :
Tabung reaksi I            :  + 2 ml glukosa 2  %
Tabung reaksi II          :  + 2 ml sukrosa 10  %
Tabung reaksi III         :  + 2 ml amilum 2 %
·         Memanaskan  ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0C, sekitar 10 menit.
·         Mengamati  perubahan warna yang terjadi.
·         Karbohidrat mana yang mengandung gula pereduksi.
3.2.2    Uji Protein Dan Asam Amino
3.2.2.1 Reaksi Biuret
·         Menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
·         Selanjutnya :
Tabung reaksi I     :  + 2 ml putih telur+ 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung reaksi II   :  + 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung reaksi III  :  + 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
Tabung reaksi IV  :  + 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M
·         Mengocok tabung reaksi I-IV, dan mengamati apa yang terjadi.
3.2.2.2 Reaksi Millon
·         Menyiapkan    empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
·         Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukan  2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
Menambahkan 5 tetes pereaksi millon.
Memanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
Mendinginkan  pada suhu kamar.
Menambahkan  5 tetes NaOH 0,15 M
Mengamati  warna yang terjadi.
3.2.2.3 Reaksi xantoprotein
·         Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
·         Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi buret diatas.
Menambah 0,5 ml HNO3 pekat.
Mengamati apa yang terjadi.
Menambah NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus).
Mengamati warna yang terjadi
3.2.2.4 Reaksi Ninhidrin
·         Menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
·         Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukan  1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas
Menambahkan  5 tetes pereaksi Ninhidrin.
Memanaskan  selama 2 menit.
Mengamati  warna yang terjadi.
3.2.2.5 Reaksi sakaguchi
·         Menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering.
·         Ke dalam masing-masing tabung :
Memasukkan 3 ml sampel seperti reaksi buret diatas.
Menambah 1 ml NaOH 10 M.
Menambah 2 tetes a-naftol 1 % dan 4-5 tetes air bromin.
Mengamati warna yang terjadi.




















BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Uji Karbohidrat (Uji Molish dan Fehling)
No
Sampel / Contoh
Hasil Pengamatan
Hasil Uji Molish
Hasil Uji fehling
1
Glukosa ( H2SO4)
Terbentuk lapisan warna coklat terang
Terjadi perubahan warna biru menjadi orange (merah bata)
2
Fruktosa
Terbentuk lapisan warna coklat  gelap

3
Sukrosa
Terbentuk lapisan warna coklat gelap
Terjadi perubahan warna biru menjadi coklat
4
Amilum
Terbentuk lapisan warna coklat yang tidak terlalu tampak
Terbentuk 2 lapisan
Atas : hijau
toska
Bawah : biru
5
Madu
Terbentuk warna coklat yang padat

Kesimpulan :
1.      Semua sampel yang diatas mengandung karbohidrat (Molish).
2.      Glukosa dan Sukrosa mengandung gula pereduksi (Fehling).
Protein danAsam Amino
No
Uji
Putih Telur
Susu
Ekstrak Kaldu
Larutan X
1
Biuret
Ungu tua
Ungu muda
Biru keunguan
Coklat keunguan
2
Millon
Membeku (terdenaturasi) berubah warna
Mengendap dan berubah warna
Mengendap dan tidak berubah warna
Mengendap dan berubah warna
3
Xantoprotein
Ungu pekat
Ungu muda
Bening dan sedikit unguan
Coklat keunguan
4
Ninhidrin
Putih lebih kental / pekat
Tetap putih
Tetap lebih kental
Lebih jernih dari sebelumnya
Warna coklat dan mengendap
5
Sakaguchi
-
-
-
-
Kesimpulan :
1.      Ninhidrin         : Putih telur, susu, dan kacang hijau mengandung banyak protein      dibandingkan dengan ekstrak kaldu sapi mengandung sedikit protein.
2.      Millon              : Semua sampel mengandung protein.
3.      Biuret              : Putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.
4.      Xantoprotein   : Putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.



















BAB V
PEMBAHASAN
Bidang karbohidrat sangat luas dapat dapat disederhanakan melalui pengelompokan  kedalam tiga golongan yaitu monosakarida, polisakarida dan disakarida. Protein adalah gabungan dari asam-asam amino melalui ikatan pepetida. Pada percobaan ini yaitu uji molekul kimia hayati yang bertujuan agar mahasiswa mampu menganalisis sifat fisis dan kimia molekul karbohidrat, protein, lemak dan mahasiswa juga mampu menghubungkan reaksi karbohidrat dan strukturnya serta dapat melakukan uji sederhana terhadap molekul hayati. Pada percobaan ini praktikan menggunakan alat dan bahan yang disarankan oleh buku panduan praktikum. Alat yang digunakan oleh praktikan adalah botol semprot, gelas piala 100 ml, gelas ukur 10 ml dan 25 ml, pipet tetes, erlenmeyer, tabung reaksi + rak, penjepit tabung reaksi, pipet volume 5 ml, penangas air, gelas piala serta kompor listrik / gas sedangkan bahan yang digunakan praktikan adalah Reagnen ninhidrin, NaOH 10 M, a-naftol, Etanol, Aquades , Air bromin, HNO3, Reagnen million, NaNO2 0,15 M, CuSO4, Glukosa , Fruktosa, Sukrosa, Amilum, Madu, Reagen mollisch, H2SO4, Fehling A serta Fehling B. Pada praktikum ini, praktikan melakukan enam percobaan yang dikerjakan berdasarkan kelompok yang telah dibagikan dan setiap kelompok harus melakukan percobaan-percobaan yang disarankan buku panduan praktikum.
Pada percobaan pertama yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji molisch. Praktikan menyediakan lima buah tabung reaksi yang bersih dan kering dan kemudian pada masing-masing tabung reaksi praktikan menambahkan 2 ml glukosa 2 % (tabung satu), 2 ml fruktosa 2 % (tabung dua), 2 ml sukrosa 2 % (tabung tiga), 2 ml larutan kanji 2 % (tabung empat) serta 2 ml madu 50 % (tabung lima). Pada masing-masing tabung, praktikan meneteskan kembali 2 tetes reagen molisch  yang kemudian ditetesi kembali 2 ml H2SO4 melalui dinding-dinding tabung reaksi. Hasil uji molisch yang didapatkan adalah pada glukosa (tabung satu) terbentuk lapisan warna coklat terang, pada fruktosa (tabung dua) terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada sukrosa (tabung tiga) terbentuk lapisan warna coklat gelap, pada amium (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat yang tidak terlalu tampak serta pada madu (tabung lima) terbentuk lapisan warna coklat pekat.
Pada percobaan kedua yaitu uji karbohidrat dengan menggunakan uji fehling. Praktikan mengambil satu buah tabung reaksi yang diisi dengan air suling yang kemudia ditambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B kedalam tabung reaksi lain. Tabung reaksi nomor satu dengan nomor dua dicampur sehingga praktikan membagi  larutan nomor 3 menjadi tiga bagian (dalam tabung reaksi). Pada tabung reaksi yang sudah dibagi, praktikan kembali menambah 2 ml glukosa 2  % (tabung satu), 2 ml sukrosa 10  % (tabung dua) serta 2 ml amilum 2 % (tabung tiga). Setelah dilakukan penambahan, praktikan segera memanaskan ketiga tabung reaksi di atas penangas air dengan suhu sekitar 60 0C sekitar 10 menit. Hasil uji fehling yang didapatkan adalah pada glukosa (tabung satu) terjadi perubahan warna dari yang semula biru menjadi warna orange, pada sukrosa (tabung dua) terjadi perubahan warna menjadi coklat sedangkan pada amilum (tabung tiga) terjadi dua lapisan, lapisan atas berwarna hijau toska dan lapisan bawah berwarna biru. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa glukosa dan sukrosa merupakan karbohidrat yang mengandung gula pereduksi.
Pada percobaan ketiga yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi biuret. Praktikan menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian meneteskan 2 ml putih telur + 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung satu), 2 ml larutan susu + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung dua), 2 ml ekstrak madu + 5 tetes CuSO0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung tiga) serta 2 ml larutan amilum + 5 tetes CuSO4 0,05 M + 2 ml NaOH 10 M (tabung empat). Praktikan mengocok ke-empat tabung reaksi yang sudah ditetesi tadi. Uji biuret yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu tua, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna biru keunguan serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur dan susu mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.
Pada percobaan keempat yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi millon. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung rekasi, praktikan memasukan  2 ml sampel seperti reaksi biuret di atas, pada tabung reaksi yang telah dimasukkan ditambahkan kembali 5 tetes pereaksi millon. Praktikan memanaskan tabung reaksi yang telah ditetesi di atas penangas air selama 10 menit yang kemudian mendinginkan  pada suhu kamar. Setelah pendinginan selesai maka praktikan kembali menambahkan  5 tetes NaOH 0,15 M. Uji millon yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan warna ungu pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna ungu muda, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna bening sedikit keunguan serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat keunguan. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein.
Pada percobaan kelima yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi xantoprotein. Praktikan menyiapkan empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan memasukkan 0,5 ml sampel seperti reaksi buret diatas dan dilakukan penambahan kembali 0,5 ml HNO3 pekat. Praktikan mengamati apa yang terjadi dan setelah pengamatan selesai maka dilakukan penambah NaOH hingga alkalis (tes dengan lakmus). Uji xantoprotein yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terjadi pembekuan dan terbentuk lapisan warna merah, pada susu (tabung dua)   terjadi pengendapan dan terbentuk lapisan warna merah, pada ekstrak madu (tabung tiga) terjadi pengendapan dan tidak perubahan warna tidak terbentuk serta pada larutan X (tabung empat) terjadi pengendapan dan terbentuk lapisan merah. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur dan susu banyak mengandung protein dibandingkan dengan ekstrak kaldu dan larutan X.
Pada percobaan keenam yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan reaksi ninhidrin. Praktikan menyiapkan  empat tabung reaksi yang bersih dan kering yang kemudian ke dalam masing-masing tabung, praktikan memasukan  1 ml sampel seperti reaksi biuret di atas dan melakukan penambahan kembali 5 tetes pereaksi Ninhidrin. Praktikan memanaskan ke-empat tabung reaksi  selama 2 menit. Uji ninhidrin yang didapat adalah pada putih telur (tabung satu) terbentuk lapisan putih yang kental / pekat, pada susu (tabung dua) terbentuk lapisan warna putih yang sangat kental, pada ekstrak madu (tabung tiga) terbentuk lapisan warna putih yang jernih dari yang sebelumnya serta pada larutan X (tabung empat) terbentuk lapisan warna coklat dan mengendap. Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa putih telur, susu dan larutan X mengandung banyak protein dibandingkan pada ekstrak kaldu.
Pada percobaan ketujuh yaitu uji protein dan asam amino dengan menggunakan uji sakaguchi. Pada percobaan ini terdapat terdapat permasalahan dimana zat yang diperlukan tidak ada maka percobaan ini ditiadakan oleh dosen pembimbing praktikum. Dari semua percobaan uji protein dan asam amino dapat disimpulkan bahwa semua sampel mengandung protein.


BAB VI
PENUTUP
6.1              Kesimpulan
·         Sifat fisis karbohidrat monosakarida dan aligosakarida adalah dapat larut dala air maupun etanol tetapi karbohidrat jenis ini tidak dapat larut dalam cairan organik sedangkan sifat kimia dari monosakarida adalah suatu bentuk molekul yang sudah tidak dapat diuraikan atau dipecah kedalam bentuk yang lebih kecil lagi dan oligosakarida memiliki sifat kimia dimana terbentuk dari gabungan dari molekul monosakarida. Sifat kimia protein merupakan senyawa yang mempunyai berat molekul antara ribuan hingga jutaan satuan (g/mol). Sifat fisis lemak adalah pada suhu kamar, lemak hewan berupa zat padat sedangkan lemak berasal dari tumbuhan berupa zat cair, lemak yang mengandung titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh sedangkan lemak yang mengandung titik lebur rendah mengandung asam lemak tidak jenuh dan sifat kimia lemak adalah reaksi penyabunan atau sanonifikasi.
·         Struktur karbohidrat ialah pada senyawa yang termasuk karohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehid atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia juga mempunyai hubungan dengan sifat fisika yang dapat dilihat dari aktifitas optik.
·         Uji sederhana yang dapat dilakukan untuk uji molekul hayati adalah pada uji karbohidrat dapat dilakuakan dengan uji molisch dan uji fehling sedangkan pada uji protein dan asam amino dapat dilakukan dengan reaksi biuret, reaksi millon, reaksi xantoprotein, reaksi ninhidrin serta reaksi sakaguchi.

6.2              Saran
Saran Saya pada praktikum yang telah dilaksanakan ialah hendaknya pihak laboratorium memaksimalkan segala bahan-bahan yang diperlukan praktikan dalam praktikum, sehingga semua percobaan yang disarankan oleh buku panduan praktikum dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA
Harold. 1983. Karbohidrat dan Uji Karbohidrat. Jakarta : Erlangga.
Keenan, Charles. 1999. Uji Molekul Hayati. Jakarta : Erlangga.
Fessenden. 1986Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar